Sejak lama, nenek moyang bangsa Indonesia gemar mengkonsumsi buah aren ini. kolak kaling secara turun temurun sudah dipakai sebagai obat rematik. Konon, dari mitos yang beredar di masyarakat, makanabis.com mendapatkan informasi biji bening ini mampu meredakan nyeri rematik.
Untuk membuktikan mitos tersebut, makanabis.com melakukan riset pengumpulan informasi dan berita mengenai kolang kaling. Dan hasilnya, dua penelitian di Indonesia menemukan adanya kaitan yang signifikan antara tingkat nyeri penderita rematik, terutama jenis osteoartritis terhadap konsumsi kolang-kaling.

Menurut penelitian itu, ada perbedaan skala nyeri yang dirasakan sebelum mengonsumsi kolang-kaling dan sesudahnya. Riset di daerah Kumun, Jambi, nampaknya menguatkan hasil dua penelitian sebelumnya. Pemberian kolang-kaling pada lansia pengidap osteoartritis berdampak pada penurunan skala nyeri rematik yang dirasakan oleh penderita.
Mulanya didapati data, rata-rata skala nyeri yang dialami penderita osteoartritis sebelum mengonsumsi kolang-kaling adalah 5,62. Namun setelah mengonsumsi buah ini, rata-rata skala nyeri rematik turun menjadi 3,31.
Kandungan senyawa galaktomanan dalam kolang-kaling mampu memberikan efek analgesik atau anti nyeri, antiperadangan, dan mengurangi kaku atau spasme pada sendi, sehingga keluhan nyeri pada penderita osteoartritis pun dapat berkurang. Selain itu, kandungan kalsium yang tinggi dalam kolang-kaling juga sangat baik bagi kesehatan tulang dan sendi. wsn